Wednesday 19 September 2018

Ketagih.

Sadness is addictive. It's going to break you or make you.

Alang-alang tengah fragile ni, I am going to spend more time here. Aku off diri sekejap dari phone, no calls no text, no social engagement. Aku baru je nampak "not-so-silent-reader" aku punya blog/buku/merchandise hampir sebijik macam aku punya and that is just another bullshit I need to deal with. Aku rasa semua orang tak perasan yang their action actually menyumbang rebahnya orang. It makes you feel orang selama ni baik dengan kau ada motif. I'm done. I kept my phone away in the wardrobe dan berbalik pada dunia asal gelap aku, sini. Aku tak rasa dunia luar serba canggih faham aku buat masa ini. I let go my work, my passion, my dreams for awhile. Sedang manusia makin menyakiti.

Jangan ada yang ingat aku ada masalah rumah tangga pulak. Penyakit ni tak ada kena mengena pun kalau kau ada rumah tangga yang bahagia. Loneliness attack people like us most of the time. Partner aku cakap aku kena jugak menulis balik to keep me sane. Lepaskan semua, just like the good old gadisjahat. Tergelak aku. He is truly a lover. Aku rasa aku masih hidup pun sebab dia.

Have you ever realised that sometimes Tuhan pisahkan orang-orang yang kita sayang so we can grow better? Some of them dipisahkan for good, untuk tak kembali pada kehidupan kita. Some of them was a lesson for us, to be a better person. Bukan semua salah orang, mungkin juga sebenarnya salah kita. Do you happen to know someone who is always with you all this time - walaupun lama dah tak bercakap?

I do.



No comments:

Post a Comment